Sardinia, pulau yang terletak di Laut Mediterania, dikenal dengan tradisi kuliner yang kaya dan unik. Salah satu hidangan paling kontroversial dan eksentrik dari pulau ini adalah Casu Marzu, keju fermentasi yang terkenal karena keberadaan maggot atau larva yang hidup di dalamnya. Walaupun sering disebut sebagai makanan ekstrem, Casu Marzu merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Sardinia yang penuh dengan sejarah dan budaya. Dalam artikel ini, kita akan menggali asal-usul Casu Marzu, bagaimana cara pembuatannya, serta fenomena budaya yang menyertainya.
Asal-usul Casu Marzu: Keju yang Dihormati, Keju yang Dikritik
Casu Marzu adalah salah satu produk keju paling unik dan penuh sejarah di dunia. Keju ini berasal dari susu kambing atau domba yang difermentasi dan kemudian dibiarkan untuk berkembang lebih jauh, tidak hanya oleh bakteri atau ragi, tetapi juga oleh larva dari lalat Piophila casei, yang dikenal sebagai “cheese fly.” Larva ini dikenal berperan dalam proses fermentasi Casu Marzu, memberikan rasa dan tekstur yang sangat khas.
Awalnya, Casu Marzu merupakan produk yang muncul karena kebutuhan untuk mengawetkan keju. Di zaman dulu, di Sardinia, penduduk setempat tidak memiliki kulkas atau sistem pendingin yang memadai untuk menyimpan makanan dalam waktu lama. Untuk memastikan keju tidak cepat basi, mereka mengandalkan metode fermentasi alami yang melibatkan lalat dan larva sebagai bagian dari proses. Lalat ini akan bertelur di dalam keju yang sudah diproses, dan larva yang menetas akan memakan keju tersebut, mempercepat pembusukan dan memberikan tekstur yang lembut serta rasa yang sangat tajam.
Proses Pembuatan Casu Marzu: Keunikan yang Menjadi Ciri Khas
Pembuatan Casu Marzu adalah proses yang sangat rumit dan memerlukan keterampilan khusus. Keju ini dimulai dengan pembuatan keju pecorino tradisional, yang terbuat dari susu kambing atau domba. Keju ini kemudian dibungkus dan disimpan dalam kondisi yang memungkinkan lalat Piophila casei untuk masuk. Setelah lalat bertelur, larva yang menetas akan memakan keju tersebut, mengubah tekstur dan rasa keju menjadi lebih lembut dan sedikit lebih cair.
Selama proses fermentasi, larva akan mengubah keju menjadi lebih berair dan berbusa. Hal ini menciptakan tekstur yang sangat lembut dan kadang-kadang cair, yang berbeda dari keju biasa yang padat. Dalam beberapa kasus, keju ini bahkan bisa dipotong menggunakan pisau khusus, dan larva yang masih hidup di dalamnya akan bergerak, meskipun biasanya dianggap tidak higienis dan tidak disarankan untuk dimakan. Namun, bagi sebagian orang, makan Casu Marzu yang masih mengandung larva adalah bagian dari pengalaman kuliner yang asli.
Casu Marzu: Makanan yang Kontroversial dan Terlarang
Meskipun Casu Marzu telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Sardinia selama berabad-abad, hidangan ini telah menuai banyak kontroversi di tingkat internasional. Pada tahun 2004, Casu Marzu sempat dilarang di seluruh Uni Eropa karena dianggap tidak memenuhi standar kesehatan dan kebersihan makanan. Larva yang terkandung di dalam keju dianggap berisiko karena dapat menyebabkan infeksi atau keracunan jika tidak disiapkan dengan benar.
Namun, meskipun larangan ini, Casu Marzu masih dapat ditemukan di Sardinia, terutama di wilayah pedesaan, di mana keju ini diproduksi secara tradisional oleh para peternak dan penduduk setempat. Mereka yang ingin mencicipinya harus membeli keju ini secara langsung dari produsen lokal atau di pasar yang tidak selalu diawasi ketat oleh otoritas kesehatan. Hal ini menambah daya tarik Casu Marzu sebagai simbol kuliner yang melawan arus dan tetap bertahan meskipun adanya larangan resmi.
Fenomena Kuliner Ekstrem: Mengapa Casu Marzu Tetap Digemari?
Walaupun banyak yang menganggap Casu Marzu sebagai makanan ekstrem yang berbahaya, ada sejumlah alasan mengapa keju ini tetap digemari. Salah satu alasan utama adalah koneksi budaya yang mendalam dengan tradisi Sardinia. Casu Marzu bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan warisan kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Di Sardinia, menikmati Casu Marzu adalah cara untuk menghormati tradisi dan menikmati cita rasa asli pulau ini.
Selain itu, ada juga dimensi rasa yang tak terlukiskan dalam Casu Marzu. Rasa tajam, asin, dan lembut dari keju ini memberikan pengalaman kuliner yang sangat berbeda dari keju-keju lainnya. Ketika larva yang hidup di dalam keju memakan bagian-bagian tertentu, mereka mengubah rasa keju menjadi lebih kaya, lebih kompleks, dan lebih tercium bau fermentasinya. Ini adalah kelezatan yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang berani mencoba keju ini.
Casu Marzu dalam Konteks Kuliner Modern
Meskipun masih tetap menjadi makanan yang kontroversial, Casu Marzu mulai menarik perhatian para pecinta kuliner ekstrem di seluruh dunia. Beberapa restoran mewah di Eropa dan Amerika telah mencoba untuk menyajikan Casu Marzu dengan cara yang lebih bersih dan aman, menghilangkan larva hidup atau mengolah keju tersebut dengan cara yang lebih higienis. Namun, bagi banyak orang, keaslian dan keberanian untuk mengonsumsi Casu Marzu yang masih mengandung larva adalah bagian dari pesona kuliner ekstrem ini.
Selain itu, media sosial juga berperan penting dalam mempopulerkan Casu Marzu di kalangan pecinta kuliner. Video dan foto yang menunjukkan orang-orang mencoba Casu Marzu, terutama di Sardinia, sering kali viral di platform seperti Instagram dan YouTube. Keberanian para penikmat kuliner yang mencoba hidangan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin mengeksplorasi hal-hal baru dan berbeda.
Casu Marzu, Keju yang Menghubungkan Tradisi dan Eksplorasi
Casu Marzu adalah contoh nyata dari bagaimana kuliner dapat menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi. Keju ini menghubungkan generasi-generasi sebelumnya di Sardinia yang telah menikmati hidangan ini dengan mereka yang berani mencicipinya di era modern. Meskipun kontroversial dan sering dipandang sebagai makanan ekstrem, Casu Marzu tetap menjadi simbol keberanian dalam bereksperimen dengan rasa dan teknik dalam dunia kuliner.
Bagi mereka yang memiliki hati yang kuat dan rasa penasaran yang tinggi, Casu Marzu menawarkan sebuah pengalaman kuliner yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menyelami lebih dalam tradisi kuliner Sardinia yang kaya dan penuh sejarah.